PERTEMUAN BIDAN DAN DUKUN PUSKESMAS MAPPAKASUNGGU
PERTEMUAN KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN PUSKESMAS MAPPAKASUNGGU
Mengawali awal Tahun 2017 UPT. Dinkes Mappakasunggu Kab. Takalar Mengundang para dukun di wilayah Puskesmas Mappakasunggu untuk Pertemuan Kemitraan dan Dukun Berdasarkan pertimbangan tersebut maka dianggap perlu untuk melakukan pendekatan khusus dan kemitraan bidan dan dukun dalam penanganan ibu hamil dan persalinan.
TUJUAN :
1. Menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Kecamatan Mappakasunggu Kab. Takalar
2. Meningkatkan kemitraan bidan dan dukun bersalin di Kecamatan Mappakasunggu yang ditandai dengan meningkatnya jumlah persalinan oleh tenaga kesehatan dan jumlah dukun bersalin yang bermitra.
HASIL- HASIL :
Dampak kegiatan kemitraan ini yaitu terjadinya peningkatan secara bermakna jumlah persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan, bahkan sejak bulan Maret 2012 semua persalinan dilakukan di fasilitas kesehatan oleh tenaga kesehatan bersama dengan dukun bayi.
Kemitraan Bidan dan dukun bayi di Kecamatan Mappakasunggu sudah dapat dikatakan lestari dan langgeng, hal ini juga dibuktikan dengan adanya kebersamaan mereka yang membentuk PERKUMPULAN DUKUN BAYI KECAMATAN MAPPAKASUNGGU, dimana mereka menunjuk Kepala Puskesmas sebagai Ketua Perkumpulan Dukun dan menunjuk 1 orang dukun sebagai DUKUN KOORDINATOR. Untuk menjaga kelestarian kemitraan Bidan dan Dukun Bayi maka “Ketua Dukun” (NB. Kapus juga) menjadwalkan pertemuan berkala Bidan dan Dukun Bayi. Pada awalnya pertemuan rutin bidan dan dukun dilaksanakan di Puskesmas setiap 6 bulan sekali, namun di tahun 2017 direncanakan pertemuan rutin bidan dukun tersebut akan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali.
LESSON LEARN :
Kegiatan kemitraan ini berhasil karena adanya dukungan dan upaya dari berbagai pihak antara lain :
1. Seluruh personil Puskesmas Mappakasunggu khususnya semua bidan desa ditugaskan untuk melakukan pendekatan kekeluargaan pada semua dukun bayi yang ada.
2. Kepala Puskesmas melakukan kunjungan ke rumah – rumah dukun bayi setiap minggu dengan tujuan untuk menciptakan keakraban dan kekeluargaan antara Kapus, Nakes dan keluarga dukun.
3. Pertemuan selanjutnya antara Kapus, para Kepala Desa dan Bidan Desa disepakati bahwa transportasi Ibu hamil yang akan bersalin menggunakan mobil ambulans puskesmas, dan sebagai langkah awal Kepala Puskesmas Mappakasunggu menargetkan bahwa setiap desa harus ada 1 orang ibu hamil yang ditangani di Puskesmas Induk.
Komentar
Posting Komentar